Posts

Showing posts from 2015

Waktu, Rindu, dan Satu - Apresiasi Film Flipped

Image
  Judul di atas merupakan wujud konklusi dari penulis kepada film yang bertajuk drama romantis pada tahun 1960-an. Film dengan judul “Flipped” merupakan contoh salah satu film yang berhasil membuat penonton terkejut dengan isi ceritanya yang mampu mengalahkan ekspetasi dan praduga penonton. Poster film Flipped (sumber: www.8tracks.com)             Flipped menceritakan kehidupan sepasang manusia yang bernama Juli Baker (Madeline Carroll) dan Bryce Loski (Callan McAuliffe) yang berada dalam tahun-tahun atau zaman klasik, yaitu 1960-an. Mereka pertama kali dipertemukan pada saat keduanya berumur tujuh tahun. Mereka bertemu pada saat Brcye memutuskan untuk pindah ke kawasan perumahan yang nyatanya berseberangan dengan rumah Juli. Pada pertemuan pertama mereka, Juli langsung jatuh cinta kepada Bryce. Alasan kuat yang ia pegang adalah mata dan senyum Bryce yang sangat menawan. Mulai dari saat itu, Juli melakukan hal apa pun untuk dapat mendekati Bryce sang mata rupawan. Bryce yan

Random Story!

Holaa!! Udah lama gue gak muncul ngeblog dengan bahasa yang sedikit go-vlog  dan ejaan yang tidak akan pernah sempurna. Ya, hal yang menyibukkan gue dan gue yang menyibukkan hal telah memakan waktu gue untuk tidak menulis dan tidak ngeblog. Waktu yang gue pake depan laptop sekarang, biasanya cuma buat nonton pilem. Sebenernya gue bingung dengan topik bahasan yang pengen gue sampein dalam postingan ini. Tapi, udah terlanjur ngetik masa harus mundur lagi. Bentar, mikir dulu ya.. *typing* *delete* *typing* *delete* *typing……….. oke, entah kenapa yang pertama terlintas di otak gue adalah masalah yang udah wajar di anak SMA, buat kalian yang masih dibawah umur, ajak orang tua kalian untuk baca, ya. Suruh mereka follow gue juga di twitter dan instagram. Back to the topic, yang gue maksud hal yang wajar di masa SMA adalah masalah percintaan dan pertemanan. Dramatis banget ya kata-katanya, tapi ya udahlah ya. Jadi, yang pertama gue akan bahas adalah percintaan. Disini, kata “perc

Enggan dan Teman

Mata terpandang berbeda Lalu, mata terarah kanan Kini, mata terarah kedepan Lalu, berdekatan Kini, berhadapan Menyita detik menjual kata Seakan enggan untuk merenggang Telinga teriris tinggi suara Lalu, telinga sepadan dengan relasi Kini, telinga tertekan dengan tensi Mulut tertahan bersalam Lalu, tertahan tuk tertutup Kini, terperanjat senyap Lalu, Keramaian arti indera melingkari kita Kini, Keheningan indera membulatkan jauh Bukan karena enggan menjadi dulu Karena dulu, indera selaras Karena dulu, tak hanya sebatas temu Kini, Jauhkan lontar sombong dari indera Telingaku telah enggan Tuk menerima tensi dengan beban Dari teman dalam keengganan.