Enggan dan Teman


Mata terpandang berbeda
Lalu, mata terarah kanan
Kini, mata terarah kedepan
Lalu, berdekatan
Kini, berhadapan
Menyita detik menjual kata
Seakan enggan untuk merenggang
Telinga teriris tinggi suara
Lalu, telinga sepadan dengan relasi
Kini, telinga tertekan dengan tensi
Mulut tertahan bersalam
Lalu, tertahan tuk tertutup
Kini, terperanjat senyap
Lalu, Keramaian arti indera melingkari kita
Kini, Keheningan indera membulatkan jauh
Bukan karena enggan menjadi dulu
Karena dulu, indera selaras
Karena dulu, tak hanya sebatas temu
Kini, Jauhkan lontar sombong dari indera
Telingaku telah enggan
Tuk menerima tensi dengan beban
Dari teman dalam keengganan.

Comments

Popular posts from this blog

Waktu, Rindu, dan Satu - Apresiasi Film Flipped

Menelisik Fokus Pemerintah Terhadap Pengembangan Infrastruktur Melalui APBN 2017

Anomali Toleransi