Rumah Kosong
“Rumah kosong, sudah lama ingin dihuni, adalah teman bicara, siapa saja atau apa.” - Rindu, Banda Neira Dulu ketika rumah masih ramai, sukanya pada ngehujat siapa saja yang lewat. Gak teman sekamar, gak pengurus rumah, gak satpam, semuanya bisa kena. Alasannya banyak, terlebih, tiga tahun di sana isinya terasa penuh beban. Dari makan pagi yang dikasih waktu pas hari libur, ngurusin acara, kumpul pagi-pagi, begadang bahkan gak tidur, ulangan bahasa, sampai kelaparan tengah malam. Dulu ketika rumah masih ramai, banyak yang pada musuhan. Gara-gara salah paham, sampai salah pakai barang orang. Entah kenapa, padahal satu rumah. Ada yang habis gara-gara ambisi, ada juga yang habis gara-gara terkena ambisi. Seisi rumah tuh kadang bikin bingung, protes aturan sana sini, tapi diikutin juga, tapi gak jarang juga protesnya berhasil. Untung ada kamar sebelah yang isinya gak temperamen dan untung ada pula yang sebenarnya lebih baik tidur daripada bangu